Anda sedang mencari artikel olahraga? Kali ini kami akan menyajijan artikel olahraga seputar sepakbola yang membahas strategi False 9. Kedatangan Pep Guardiola sebagai pelatih kepala Barcelona 'mengubah cara sepak bola modern yang umumnya dimainkan. Dia menempatkan Lionel Messi sebagai False 9 untuk Barcelona dan mengubah sejarah? Nah, istilah False 9 mungkin cukup baru ke kamus sepakbola, tapi posisi cukup kuno. False 9 dasarnya adalah striker yang turun kebelakang, yaitu ia sejajar dengan lini tengah di sekitar kotak penalti karena berbagai alasan taktis.
Kamu akan bisa melihat kapan pertama kali digunakan? Pada 1930, tim nasional Austria dikenal sebagai Wunderteam, dengan striker mereka Matthias Sindelar. Sindelar adalah salah satu striker pertama yang turun ke lini tengah untuk menciptakan kekacauan di antara pertahanan. Lalu ada tim Hungaria di tahun50-an dengan Nandor Hidegkuti sebagai penyerang yang diposisikan di lini tengah. Tapi dalam sepak bola modern, yang paling awal menjadi false 9 adalah, Francesco Totti yang bermain di AS Roma di bawah Luciano Spaletti pada tahun 2006/07.
Setelah sukses Totti sebagai False 9 untuk Roma, banyak manajer mulai bereksperimen dengan itu di seluruh Eropa. Sir Alex Ferguson mencoba formasi tanpa striker dengan Tevez, Rooney dan Ronaldo yang tidak memiliki posisi tetap. Arsene Wenger di Arsenal dengan striker Robin Van Persie sebagai false 9 pada tahun 2009 yang memungkinkan Wenger mempunyai striker bayangan, dibelakang Bendtner atau Eduardo yaitu Van Persie. Tapi itu Lionel Messi dengan Pep Guardiola Barcelona yang mewujudkan kesempurnaan false 9. Messi dengan kemampuannya untuk bermain lebih kedalam namun dapat melewati dan membelah pertahanan lawan menjadi kunci sukses besar Barcelona.
Dengan mudahnya Barca kalahkan Madrid 5-0. Tapi Vicente Del Bosque Spanyol line up di Euro 2012 akhir memberikan status resmi "False 9", menjadi mainstream. Itu ketika sebagian besar penggemar sepak bola datang untuk tahu tentang posisi ini, seperti untuk pertama kalinya di final internasional dimulai tanpa striker. Cesc Fabregas gelandang serang murni, dimainkan sebagai pusat serangan untuk Spanyol melawan Italia di final dan Spanyol menang 4-1.
Mengapa False 9 sukses besar? Umumnya dengan strategi striker murni hanya punya daya jelajah yang terbatas, tapi dengan false 9 penyerang memiliki daya jelajah lebih yang memberi ruang yang bebas. Hal ini menyebabkan pemain bertahan lawan kebingungan karena mereka terjebak dalam dua pikiran tentang apakah mereka harus mengikuti False 9 ke lini tengah atau mereka tetap dengan pemain belakang lain menjaga pertahanan.