Sejarah Cincin Nikah yang Dimulai dari Romawi Kuno dan Mesir
Beberapa dekade terakhir penggunaan cincin kawin atau cincin nikah sebagai lambang ikatan suami dan istri lumrah dilakukan. Bukan hanya masyarakat modern dan perkotaan saja, tradisi cincin kawin juga sampai ke berbagai wilayah di Indonesia. Di era ini hampir semua pasangan yang akan menikah pasti menyiapkan cincin kawin. Sebenarnya dari mana asal muasal penggunaan cincin kawin ini? Anda yang penasaran bisa menyimak sejarah cincin kawin berikut ini:
Cincin Sebagai Simbol Keabadian
Cincin kawin dikenal sebagai simbol keabadian cinta. Sebenarnya, orang-orang yang pertama kali menjadikan cincin sebagai simbol keabadian cinta adalah raja-raja dari Mesir. Bentuknya yang bundar sempurna menggambarkan keabadian yang tiada awal dan akhir.
Bukan hanya itu saja, bentuknya tersebut juga bisa merepresentasikan bulan dan matahari yang bundar. Bagian tengah yang bolong dianggap menjadi gerbang menuju tempat yang tidak diduga-duga. Ouroboros merupakan cincin keabadian pertama yang dipakai oleh orang mesir.
Cincin Kawin dari Tembaga dan Besi
Setelah Mesir ditundukkan oleh Alexander the Great, orang Yunani kemudian mengadopsi tradisi memberikan cincin pada pasangan. Tradisi tersebut tidak lagi menjadi simbol keabadian namun juga kesetiaan.
Kemudian berlanjut ketika Yunani takluk oleh Romawi, orang Romawi mengadopsi tradisi memberikan cincin. Namun mulai dibuat cincin dari bahan tembaga dan besi pada upacara pernikahan.
Cincin Kawin dari Emas
Mulai dari abad ke-2 Masehi, muncul bahan emas sebagai bahan pembuatan cincin kawin. Hingga abad ke-3 dan ke-4 model-model cincin kawin semakin indah dan mewah. Tidak jarang cincin kawin dijadikan sebagai representasi seberapa kaya pria yang memberikannya.
Sejarah Cincin Kawin di Jari Manis
Cincin kawin identik digunakan di jari manis, hal tersebut ternyata ada maknanya. Berdasarkan kepercayaan Mesir Kuno, jari manis memiliki pembuluh darah cinta atau yang dikenal dengan nama veins of love. Pembuluh darah tersebut terhubung langsung ke jantung. Orang Romawi kemudian mengadopsinya hingga populer di seluruh dunia.
Memang banyak orang yang percaya dengan adanya pembuluh darah cinta tersebut. Namun secara ilmiah hal tersebut belum bisa dibuktikan. Meskipun begitu, tidak masalah menggunakan cincin kawin di jari manis ataupun jari manapun.
Rekomendasi Cincin Kawin Couple Berkualitas
The Palace adalah brand terbaik yang menawarkan berbagai macam koleksi cincin kawin. Jika mencari cincin couple untuk pria maupun wanita, pilih dari seri Kekaseh berikut ini:
Cincin Wahyu Tumurun
Rekomendasi pertama adalah cincin Wahyu Tumurun yang memiliki desain sangat cantik. Cincin couple ini menggunakan material yang banyak orang sukai yaitu rose gold dan emas putih.Terdapat 4 round cut diamond di masing-masing cincin dengan ukuran 0,4 carat dan 0,39 carat.
Cincin Sido Mukti
Jika Anda penggemar cincin kawin solitaire, cincin Sido Mukti bisa dijadikan pilihan. Cincin bermata satu ini juga menggunakan bahan white gold dan rose gold. Khusus ukirannya yang menggunakan rose gold.
Cincin Truntum
Rekomendasi terakhir berbeda dengan kedua cincin sebelumnya. Cincin ini tidak memadukan emas putih dengan rose gold, melainkan memadukannya dengan yellow gold. Untuk Anda yang mencari cincin klasik, pilih cincin couple Truntum.
Itulah pembahasan mengenai cincin kawin atau cincin nikah yang sudah menjadi tradisi. Bukan hanya koleksi Kekaseh tersebut, masih banyak koleksi cincin kawin lain yang ditawarkan oleh The Palace. Koleksi Moela adalah koleksi cincin yang cocok untuk pernikahan simple dan sederhana. Anda dan pasangan bisa datang ke gerai atau melihat koleksinya di www.thepalacejeweler.com dan akun media sosial.